Awas Kalau Melamun
Bismillahhirrahmaanirrakhim,............
“Hoy, ngelamunin apaan?”
Anggi tergagap.
“engg..nggak kok!” seulas senyum dikembangkan buat menutupi keterkejutannya.
“Ngelamunin apa sih, Nggi? si dia ya?”
Kembali sebuah senyum menjawabnya.
“Apa sih enaknya ngelamunin cowok? Berkhayal kalo nanti dia bakalan datang naek kuda putih ya, Nggi?”
Tak ada jawaban, hanya pipi yang memerah pertanda rasa malunya memuncak.
***
Melamun, mengkhayal mungkin untuk
sebagian dari kamu menyenangkan, karena dengan mengkhayal seolah-olah
semua keinginan sudah bisa tergenggam, apalagi mengkhayal tentang si
dia, sang kekasih hati.
Kalau sedang jatuh cinta, makan males,
mandi enggan, tidur susah, sukanya ngelamun terus. Mengkhayal si dia,
sedang apa ya dia, sekarang dia lagi makan apa ya, seandainya aku disana
pasti…bla…bla…dan bla… Hanya mengkhayal saja sangat menyenangkan.
Biasanya kamu yang sedang jatuh cinta
akan senang melihat sesuatu yang dia pakai, dia sukai, dia miliki. Kalau
lihat motornya si dia sedang terpakir, hati rasanya langsung bergetar.
Walau cuma melihat status dia, hati rasanya berbunga-bunga merasa bahwa
statusnya ditujukan untukmu. Getaran yang mengasyikkan. Cinta gitu lho!
Keindahan inilah yang mengantarkan kamu
menjadi seorang pelamun dan penghayal, padahal hayalanmu hanyalah bentuk
dari buang-buang waktu dan kesia-siaan. Apa yang bisa didapatkan dari
mengkhayal selain senyum-senyum, membayangkan si dia bahkan bisa
berakibat lalai dari mengingat kematiaan, dan yang fatal adalah lupa
bahwa ada Allah Azza Wa Jalla yang mengawasimu.
Cinta memang begitu indah sehingga kamu
mudah terbuai oleh keindahannya. Cinta pulalah yang mampu membuat hatimu
bergetar ketika mendengar nama sang kekasih disebut, serta merta senyum
pun terkembang. Namun, apakah getaran dan senyum itu akan hadir ketika
kamu mendengar nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala?
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman
dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang
mulia.”(QS.Al Anfal 2-4)
Berapa kali aku, kamu, kita pernah
bergetar hatinya ketika disebutkan Asma Allah? Atau sudah berapa banyak
aku, kamu, kita , menangis ketika ayat-ayatNya dilantunkan? Malah
mungkin banyak yang acuh ketika ayat-ayatNya dilantunkan karena asik
mengkhayal, asik curhat di BBM , asik Facebookan.
Lain sekali ketika nama sang pujaan hati
disebut sekali saja, sudah melambungkan khayalan, sudah menggetarkan
hati berkali-kali. Sungguh bila hati mampu berkata, ia akan menangis dan
bersedih, kenapa begitu mudah bergetar ketika disebut nama pujaan hati
sedangkan begitu sulit ketika Asma Allah disebutkan? Apakah kamu tidak
iri kepada orang-orang beriman yang mampu tergetar hatinya karena begitu
cintanya ia pada Allah? Sungguh, aku sangat iri.
Tak mungkin dipungkiri, mengkhayal dan
melamun adalah cara syetan untuk melalaikanmu dari mengingatNya bahkan
agar kamu tidak mencintaiNya sebagaimana kamu mencintai makhlukNya.
Padahal seharunya kamu lebih mencintai Sang Pemilik Cinta ketimbang
makhlukNya, namun ternyata lebih banyak yang sebaliknya.
Mengkhayal keberadaan cinta memang
menyenangkan, tapi ingatlah kesenangan itulah yang melalaikanmu. Lebih
baik ketika cinta itu hadir kepada makhlukNya, jangan sampai terlalaikan
oleh cintanya. Berilah cinta yang lebih tinggi pada Sang Pecinta,
yakinlah Dia justru akan memberimu cinta yang terindah dari makhlukNya.
Wallahua’lam bish Shawwab
0 komentar:
Posting Komentar